Arus Mudik 2015, Kemacetan dari Jawa Barat Bergeser ke Jateng

Rabu, 08 Juli 2015 - 01:02 WIB
Arus Mudik 2015, Kemacetan dari Jawa Barat Bergeser ke Jateng
Arus Mudik 2015, Kemacetan dari Jawa Barat Bergeser ke Jateng
A A A
SEMARANG - Wilayah Jawa Tengah diprediksi akan mendapat imbas kemacetan pada mudik Lebaran 2015 ini. Hal ini terkait telah beroperasinya Tol Cipali di Jawa Barat.

“Arus mudik tahun ini diprediksi kemacetan bergeser dari Jawa Barat ke Jawa Tengah,” ungkap Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti usai acara penutupan pendidikan Detasemen 46 Anindya Yodha di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Selasa (7/7/2015).

Titik kemacetan itu, kata dia berada di jalur pantai utara. Tepatnya setelah exit tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah. Selain itu dari Brebes menuju Tegal juga jadi prioritas, selain arah masuk wilayah Selatan ke Purwokerto.

“Sudah saya sampaikan ke Kapolda Jawa Tengah, untuk memperkuat jalur–jalur itu (dengan personel). Ini demi kenyamanan masyarakat,” timpal Badrodin.

Pola pengamanan, kata dia, seluruhnya diserahkan ke masing–masing Polda. Sebab, persoalan dan karakteristik wilayah dari satu tempat ke tempat lain tentu berbeda.

“Jadi disesuaikan tantangan tiap wilayah. Pengamanan dengan sniper, diserahkan ke masing–masing Polda. Sifatnya dinamis, apakah pengamanan terbuka atau tertutup,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, menyebut 2/3 kekuatan pihaknya dikerahkan untuk pengamanan arus mudik dan balik lebaran ini. Jumlahnya sekira 23.000 personel.

“Ini juga didukung sekitar 10.000 personil dari instansi lain, termasuk TNI. Untuk keamanan, juga dikerahkan penembak jitu,” kata dia saat kegiatan diskusi koordinasi jelang arus mudik di Bank Jateng, Selasa (7/7/2015).

Untuk mendukung hal itu, sudah disiapkan 385 titik baik pos pelayanan maupun pos pengamanan.

Pos–pos tersebut bisa dimanfaatkan pemudik, mulai untuk istirahat hingga bertanya informasi seputar arus lalu lintas maupun jalur – jalur alternatif.

Rekayasa lalu lintas, termasuk jalur alternatif bekerjasama dengan pihak Dishubkominfo. Ini juga terkait pemasangan spanduk maupun rambu – rambu petunjuk bagi pengendara. Titik– titik pasar tumpah juga jadi perhatian.

Tak kalah penting, titik rawan kejahatan di wilayah–wilayah perbatasan. Mulai perbatasan Jawa Barat–Jawa Tengah, Jawa Tengah–DIY hingga Jawa Tengah–Jawa Timur. Pemudik yang memakai sepeda motor akan dikawal.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Benyamin, menyebut pihaknya mengambil kebijakan bus–bus besar dari arah Jawa Barat tidak boleh keluar exit Tol Pejagan.

Bus dari arah barat ke timur keluar via Tol Kanci, Cirebon. Ini berlaku H–5 lebaran dan sudah dikoordinasikan dengan Polda Jawa Barat.

“Apalagi intensitas perjalanan kereta api sangat padat setelah exit Tol Pejagan Brebes,” tambahnya.

Alternatif lain yang bisa dilalui masuk tol darurat di wilayah Brebes alias Tol Pejagan- Pemalang.

Walaupun belum selesai, baru sekira 80% , tapi sudah bisa dilintasi kendaraan. Tol darurat sepanjang 20 km itu jalan utama, bisa dilewati kendaraan kecil roda empat dari exit Tol Pejagan hingga Brebes Timur masuk Jalan Gajahmada.

Ini bisa dilalui sekira H–10 lebaran. Namun hanya bisa digunakan satu arah, yakni dari Barat ke Timur.

Setelah lewat tol darurat ini pemudik akan masuk ke jalur pantura. Tol darurat itu untuk mobil–mobil kecil. Tidak boleh untuk bus.

“Mending lewat 20 km jalan berdebu (tol darurat) daripada kena macet berjam–jam. Pada H-5 lebaran hingga H+3 truk-truk dilarang melintas pantura. Terkecuali truk bermuatan sembako dan BBM, " timpalnya.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan pihaknya menyiapkan 14 pos pelayanan dan pengamanan di wilayahnya. Pos itu dari Mangkang alias masuk Semarang dari Kendal hingga Genuk perbatasan masuk Kabupaten Demak.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2602 seconds (0.1#10.140)